Header Ads

Pemaknaan Hari Sumpah Pemuda https://ift.tt/eA8V8J

Pemaknaan Hari Sumpah Pemuda https://ift.tt/eA8V8J
Pemaknaan Hari Sumpah Pemuda https://ift.tt/eA8V8J
Pemaknaan Hari Sumpah Pemuda https://ift.tt/eA8V8J
Pemaknaan Hari Sumpah Pemuda https://ift.tt/eA8V8J
Pemaknaan Hari Sumpah Pemuda https://ift.tt/eA8V8J
Pemaknaan Hari Sumpah Pemuda https://ift.tt/eA8V8J
Pemaknaan Hari Sumpah Pemuda https://ift.tt/eA8V8J

Tribratanews.kepri.polri.go.id – Memaknai hari Sumpah Pemuda Sesuai namanya, Sumpah Pemuda dirumuskan oleh para pemuda. Mereka kemudian menjadikannya sebagai dasar untuk membangkitkan rasa nasionalisme. Para pemuda tidak lagi berjuang sendiri, melainkan bersamasama.

Sumpah Pemuda adalah satu tonggak utama dalam sejarah pergerakan kemerdekaan Indonesia. Ikrar ini dianggap sebagai kristalisasi semangat untuk menegaskan cita-cita berdirinya negara Indonesia.

 Sumpah Pemuda merupakan bukti otentik bahwa pada tanggal 28 oktober 1928 Bangsa Indonesia dilahirkan, Proses kelahiran Bangsa Indonesia ini merupakan buah dari perjuangan rakyat yang selama ratusan tahun tertindas dibawah kekuasaan kaum kolonialis pada saat itu, kondisi ketertindasan inilah yang kemudia mendorong para pemuda pada saat itu untuk membulatkan tekad demi Mengangkat Harkat dan Martabat Hidup Orang Indonesia Asli, tekad inilah yang menjadi komitmen perjuangan rakyat Indonesia hingga berhasil mencapai kemerdekaannya 17 tahun kemudian yaitu pada 17 Agustus 1945.

Perlu kita ketahui, Sumpah Pemuda tidak lahir begitu saja. Banyak hal yang melandasi para pemuda bertekad untuk bersatu. Mereka berpikir tidak akan bisa membuat Indonesia merdeka jika berjuang di kelompok sendiri. Kegagalan dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia membuat mereka sadar bahwa rasa nasionalisme harus dipadukan. Karena itu, diadakanlah Kongres.
Keputusan Kongres Pemuda Kedua yang diselenggarain selama dua hari, 27-28 Oktober 1928 di Batavia, atau yang sekarang kita tau sebagai Jakarta. Keputusan ini menegaskan cita-cita dimana akan ada tanah air Indonesia, bangsa Indonesia, dan bahasa Indonesia. Keputusan ini juga diharapkan jadi asas buat setiap perkumpulan kebangsaan Indonesia dan biar disiarin dalam semua surat kabar dan dibacain juga di muka rapat perkumpulan-perkumpulan.

Berikut ini adalah bunyi tiga keputusan kongres tersebut sebagaimana tercantum pada prasasti di dinding Museum Sumpah pemuda. Penulisan menggunakan ejaan van ophuysen.

Pertama:
Kami poetra dan poetri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia.
Kedoea:
Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.
Ketiga:
Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia



from TRIBRATANEWS POLDA KEPRI https://ift.tt/2SpTF1p
via
via Blogger https://ift.tt/2CL7W3h

via Blogger https://ift.tt/2Pyn5vL

via Blogger https://ift.tt/2zazpIl

via Blogger https://ift.tt/2qi6xJP

via Blogger https://ift.tt/2JjR19j

via Blogger https://ift.tt/2PWLoQB

via Blogger https://ift.tt/2qg9LgZ

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.