Tanamkan jiwa Ksatria dan Berjiwa Besar pada diri sendiri.
Berjiwa Kesatria
Tribratanews.kepri.polri.go.id. – Yang dimaksud berjiwa ksatria adalah sikap dimana kita berbuat sesuatu yang menghasilkan kebaikan antara kita dan orang lain. Dalam makna yang sesungguhnya adalah “mengalah” karena lebih mengutamakan kepentingan orang lain daripada kepentingan diri sendiri, hal itulah yang kini sulit untuk dicapai. Mengalah bukan berarti kalah, namun berbuat sesuatu yang membuat situasi yang lebih terkendali. Biarlah diri kita tersakiti, namun yakinlah suatu saat rasa sakit itu akan terobati dan tergantikan dengan kebahagiaan. Ada racun pasti ada pula penawar racunnya, meski penawar itu kadang sulit untuk kita dapatkan. Namun alangkah indahnya hidup yang bergejolak, jika kita hiasi dengan rasa mengalah itu sendiri.
Biarkan kita mengalah demi kebahagiaan orang lain, selama itu benar dan tidak membahayakan kehidupan salah satu dari mereka. Daripada kita harus memaksakan kebahagiaan pada diri kita, yang sebenarnya kebahagiaan itu belum jatah hidup kita. Memang berat rasanya untuk mengalah demi kebahagiaan orang lain. Namun setidaknya kita bangga pada diri kita, karena kita telah menang melawan rasa egois kita. Janganlah mengedepankan sikap egois kita terhadap suatu masalah. Karena sesungguhnya sikap egois kita itulah yang kelak menjadi racun hidup kita sendiri. Senyumlah terhadap kebahagiaan mereka, jangan menyesal telah besikap mengalah. Tuhan akan membalas segala ketulusan yang kita perbuat. Memang sulit sekali dilakukan, namun setidaknya kita praktikkan dari hal yang kecil terlebih dahulu. Terutama saat menghadapi suatu masalah, kesampingkan rasa egois yang kita miliki. Andai kata sikap mengalahlah yang menjadi jalan keluar terbaiknya, maka coba lakukanlah. Hidup tak selamanya pahit dan getir, suatu saat akan kita temukan manisnya hidup yang telah kita pupuk dengan rasa tulus tanpa pamrih itu. Bahkan akan lebih manis dari yang kita bayangkan. Dunia memang banyak orang yang pandai, tapi orang yang pandai belum tentu bersikap benar. Namun hakekatnya, orang yang bersikap benar adalah pandai.
Berjiwa Besar
Berjiwa besar lebih merujuk kepada sikap siap menerima keadaan apapun atau dapat dikatakan rasa syukur. Rela terhadap kondisi yang ada di depan mata kita saat itu. Namun tak harus selamanya kita terdiam terjebak dalam situasi yang buruk, selagi kita mampu untuk berbuat demi terjadinya perubahan keadaan, maka lakukanlah. Kita juga harus berusaha untuk merubah keadaan menjadi lebih baik bagi diri kita maupun untuk orang disekitar kita. Terima segala sesuatu keadaan yang memang sudah terlanjur terjadi, walaupun buruk kenyataannya dan sudah tak mungkin untuk diubah kearah yang lebih baik. Buatlah keadaan seperti itu menjadi cambuk dan sebagai pelajaran bagi kita. Sikap inilah yang paling sulit untuk dilakukan. Namun semuanya butuh proses untuk menjalaninya, jadi kita harus berusaha untuk dapat memiliki sikap itu. Meski sulit dan penuh rintangan. Dan sesungguhnya rintangan itu akan membuat kita semakin bisa berpikir lebih dewasa. Dengan bagaimana cara kita menyikapi dan menyelesaikan suatu masalah yang ada. Semakin kita mempunyai pola pemikiran yang dewasa maka tantangan masalah akan datang sesuai dengan porsinya. Lakukanlah hal terbaik untuk hidup kita dan orang di sekitar kita.
Penulis : Rexi
Editor : Edi
Publish : Tahang
from TRIBRATANEWS POLDA KEPRI http://ift.tt/2BdoeBX
via IFTTT
Tidak ada komentar