Header Ads

Menjadi Penolong Saat Ada Korban Tenggelam https://ift.tt/2lGxAfW

Menjadi Penolong Saat Ada Korban Tenggelam https://ift.tt/2lGxAfW
Menjadi Penolong Saat Ada Korban Tenggelam https://ift.tt/2lGxAfW
Menjadi Penolong Saat Ada Korban Tenggelam https://ift.tt/2lGxAfW

Tribratanews.kepri.polri.go.id – Pertolongan Pertama merupakan tindakan pertolongan yang diberikan terhadap korban dengan tujuan mencegah keadaan bertambah buruk sebelum si korban mendapatkan perawatan dari tenaga medis resmi. Jadi tindakan Pertolongan Pertama  ini bukanlah tindakan pengobatan sesungguhnya dari suatu diagnosa penyakit agar si penderita sembuh dari penyakit yang dialami.

Pertolongan Pertama biasanya diberikan oleh orang-orang disekitar korban yang diantaranya akan menghubungi petugas kesehatan terdekat. Pertolongan ini harus diberikan secara cepat dan tepat sebab penanganan yang salah dapat berakibat buruk, cacat tubuh bahkan kematian.

Nyaris tenggelam merupakan suatu kondisi bertahan hidup dari peristiwa tenggelam hingga menyebabkan ketidaksadaran atau paru-paru terisi air yang bisa mengakibatkan komplikasi sekunder yang serius, termasuk kematian setelah terjadinya insiden.Sebagian besar kasus tenggelam terjadi di air, 90% di air tawar sungai,danau, kolam renang dan 10% di air laut.

Kondisi umum dan faktor risiko yang mengakibatkan tenggelam di antaranya termasuk:

  • Tidak bisa berenang
  • Panik
  • Tidak memakai pelampung ketika menjadi penumpang angkutan air
  • Kurangnya pengawasan terhadap anak (terutama anak berusia 5 tahun ke bawah)]
  • Kondisi air melebihi kemampuan perenang, arus kuat, air yang sangat dalam, terperosok sewaktu berjalan di atas es, ombak besar, dan pusaran air
  • Terperangkap misalnya setelah peristiwa kapal karam, kecelakaan mobil yang mengakibatkan mobil tenggelam, serta tubuh yang terbelenggu pakaian atau perlengkapan
  • Terganggunya kemampuan fisik akibat pengaruh obat-obatan dan minuman beralkohol
  • Ketidakmampuan akibat hiportemia, syok, cedera atau kelelahan
  • Ditenggelamkan dengan paksa oleh orang lain dengan tujuan membunuh, kekerasan antaranak sebaya, atau permainan di luar batas kewajaran.

Berikut langkah yang dapat dilakukan ketika melihat korban tenggelam

1. Berteriak Minta Pertolongan

Tentu saja sebagai langkah pertolongan pertama, berteriak meminta pertolongan orang-orang yang ada di sekitar tempat kejadian adalah hal penting agar mendapatkan perhatian dan pertolongan dari pengunjung kolam renang atau  petugas yang ada disana pun mengetahui dan menyadarinya sehingga dapat bertindak cepat.

2. Memberi Tahu Petugas Penyelamat

Selain berteriak minta pertolongan dari orang-orang yang ada di sekitar tempat kejadian tenggelam, ada baiknya satu orang juga segera memberi tahu petugas penyelamat di kolam renang maupun pantai. Biasanya, di pantai atau kolam renang selalu ada lifeguard yang akan menolong para korban tenggelam dengan cepat.

3. Menggunakan Alat terdekat untuk meraih korban

Gunakan alat yang kiranya bisa digunakan untuk menyelamatkan korban seperti ban renang, tali, atau tongkat panjang. Alat-alat tersebut adalah cara yang paling bisa membantu dikala seseorang sedang tenggelam dan petugas penyelamat tak kunjung datang.

4. Berenang Mendekati Korban, Menjangkau, dan Membopongnya Kembali

Jika seseorang yang memang memiliki kemampuan berenang yang baik. Ketika kemampuan renangnya mumpuni, maka akan lebih aman.Jika dalam kondisi hujan atau cuaca buruk lainnya, Anda bisa memercayakan pada petugas penyelamat karena bahaya berenang di saat hujan cukup besar.

5. Membaringkan Korban jika Sudah di Daratan

Setelah mendapatkan kembali korban yang tenggelam, baringkanlah di permukaan yang rata, mendatar dan aman. Posisikan tubuh korban berbaring telentang dan pakaian basah korban bisa dilepas dan tutupilah tubuhnya menggunakan selimut hangat atau baju yang tebal supaya suhu tubuhnya naik.

Kepala korban dapat diangkat sedikit ke atas, tapi jangan lakukan hal ini dan buka rahangnya saja apabila Anda kiranya curiga bahwa korban memiliki cedera kepala atau leher.

Lalu, Anda bisa melanjutkan dengan mendekatkan telinga Anda ke hidung serta mulut korban. Hal ini bertujuan untuk dapat merasakan apakah masih ada hembusan udara di sana.

Untuk mengecek apakah korban baik-baik saja dan selamat, Anda perlu memerhatikan bagian dadanya, lihat apakah bergerak naik dan turun atau tidak.

Hal tersebut adalah tanda bahwa korban masih bernapas. Ketika Anda menyadari bahwa korban tak bernapas, nadinya perlu untuk Anda cek selama 10 detik

6. Napas Buatan

Inilah yang sering kita lihat dan tonton di banyak film saat penyelamatan korban tenggelam, yakni pemberian napas buatan. Napas buatan diberikan ketika memang diketahui bahwa korban tak dalam kondisi bernapas dan sesudah dilakukan pengecekan nadi selama 10 detik.

Sebelum memulai Cardiopulmonary resuscitation (CPR) atau Resusitasi Jantung Paru-paru, di bawah ini adalah cara memberikan 5 kali napas buatan:

Pertama-tama, hidung korban harus Anda jepit lebih dulu dan kemudian barulah lanjutkan dengan menempatkan bibir Anda yang dalam kondisi tertutup/terkatup di atas mulut korban

Ambil napas lebih dulu seperti biasa dan udara yang sudah diambil itulah yang Anda tiupkan pelan-pelan ke dalam mulut korban; akan lebih baik 1-2 detik tiap kalinya. Penyaluran napas ini cukup efektif dan banyak yang berhasil untuk membuat korban kembali bernapas serta sadar kembali.

Ketika membantu korban anak yang usianya 1 tahun kurang, katupkan bibir Anda dan napas buatan bisa disalurkan dengan cara mengembuskannya tanpa harus menjepit bagian hidung si anak.

Harus selalu melakukan pengecekan lebih dulu apakah dada korban sudah naik dan turun sebelum Anda bisa memulai proses pemberian napas buatan berikutnya. Ada kemungkinan korban kemudian sadar dan muntah.

Ketika ini terjadi, kepala korban perlu Anda miringkan lebih dulu lalu isi mulutnya dibuang supaya korban tak mengalami tersedak

7. CPR

CPR adalah tindakan pertolongan pertama pada orang yang mengalami henti napas karena sebab-sebab tertentu. Ini langkah yang perlu dilakukan saat korban tak lagi responsif dan diketahui tak dalam kondisi bernapas saat diangkat ke daratan.

Ada perbedaan dalam melakukan langkah CPR untuk anak-anak di bawah 1 tahun dan anak-anak yang usianya sudah 1 tahun ke atas serta orang dewasa.

CPR untuk Anak Usia < 1 tahun

Letakkan 2 jari di bagian tulang dada korban. Lakukan penekanan ke bawah hingga 1-2 sentimeter, tapi Anda tak dianjurkan untuk menekan bagian ujung tulang dada.

Lakukan kompresi dada sebanyak 30 kali yang laju kompresinya adalah 100 kali per menit; boleh lebih tapi jangan kurang.

Dada korban bisa dibiarkan untuk naik sepenuhnya di antara tekanan. Lihat dan perhatikan apakah korban sudah bernapas kembali.

CPR untuk Orang Dewasa dan Anak > 1 Tahun

Letakkan salah satu bagian bawah pergelangan tangan tepat di bagian tengah dari dada korban, yakni di antara garis puting. Tangan satunya lagi bisa ditempatkan di atas tangan yang tadi.

Lakukan penekanan ke bawah kurang lebih 5 sentimeter, tapi jangan sampai menekan bagian tulang rusuk korban.

Lakukan kompresi dada sebanyak 30 kali di mana laju per menitnya bisa 100 kali atau lebih; dada bisa dibiarkan naik sepenuhnya di antara tekanan.

Setelah itu, perhatikan sekaligus periksalah apakah korban sudah kembali bernapas.

8. Tidak Meninggalkan Korban

Jangan meninggalkan korban begitu saja meski proses penyelamatan atau pertolongan pertama sudah dilakukan. Ketika korban telah sadar dan keadaannya lebih baik, bawalah ia ke tempat yang hangat dan kering.

Tak ada salahnya untuk memberikan makanan dan minuman hangat, seperti sereal panas atau minuman coklat panas; tapi pastikan juga ia sudah bisa menelan.

Hindari memijat korban atau mengajaknya berendam di air hangat saat menggigil, tapi biarkan tubuhnya kering dan hangat.

Hingga bantuan medis datang, Perhatikan kondisi korban dengan melihat tanda-tanda vital, responsivitas serta kondisi pernapasan.

Penulis   : Yolan

Editor     : Edi

Publish   : Tahang



from TRIBRATANEWS POLDA KEPRI https://ift.tt/2N4Phly
via
via Blogger https://ift.tt/2KtMOCN

via Blogger https://ift.tt/2lDs6lT

via Blogger https://ift.tt/2KwFOlh

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.