Header Ads

Media Sosial Berujung Persekusi https://ift.tt/2mRDyeg

Media Sosial Berujung Persekusi https://ift.tt/2mRDyeg
Media Sosial Berujung Persekusi https://ift.tt/2mRDyeg
Media Sosial Berujung Persekusi https://ift.tt/2mRDyeg
Media Sosial Berujung Persekusi https://ift.tt/2mRDyeg
Media Sosial Berujung Persekusi https://ift.tt/2mRDyeg
Media Sosial Berujung Persekusi https://ift.tt/2mRDyeg
Media Sosial Berujung Persekusi https://ift.tt/2mRDyeg

Tribratanews.kepri.polri.go.id – Meski sudah banyak kasus persekusi yang terjadi, kata ini masih saja terdengar asing bagi beberapa orang, yang sebenarnya istilah persekusi ini sudah ada sejak lama. Jadi, sebenarnya apa arti persekusi itu sendiri?

Persekusi merupakan perlakuan buruk atau perampasan dengan sengaja hak-hak dasar oleh individu terhadap kelompok dan juga sebaliknya dengan sewenang-wenang. Biasanya dikarenakan agama, suku ataupun pandangan politik.

Kasus persekusi sering muncul bermula dari media sosial yang memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia. Media sosial mengijinkan setiap orang untuk bebas berpendapat yang sebenarnya bisa menjadi salah satu sumber terjadinya persekusi, jika disalah gunakan.

Pada jaman sekarang, banyak yang menggunakan media sosial dan menjadikannya sebagai kebutuhan pokok. Media sosial telah menjadi sarana untuk bisa sepenuhnya mengekspresikan diri dan pendapat. Namun, apakah setiap orang sudah menggunakannya dengan baik? Apakah pendapat yang diutarakan sudah sesuai dengan aturan yang ada, sehingga tidak akan menimbulkan kesalahpahaman?

Namun terkadang informasi yang diberikan sudah benar pun, banyak orang yang masih saja menganggapnya buruk ataupun tidak mau menerimanya. Ini dikarenakan sifat manusia yang mendasar sebagai proses yang digunakan untuk mencoba memahami orang.

Sebagai manusia seringkali membangun asumsi dan kepercayaan mengenai apa yang terjadi tanpa memahaminya secara keseluruhan. Sifat inilah yang bisa menyebabkan timbulnya persekusi.

Tindakan persekusi bisa berupa pengeroyokan ataupun mempermalukan orang lain, yang dapat memberikan dampak dan akibat yang buruk bagi fisik maupun mental korban. Apalagi untuk anak kecil, mereka akan menjadi minder dan menarik diri dari lingkungan sosial. Lalu bagaimana cara mengatasi ini dan bagaimana seharusnya bersikap terhadap persekusi?

Supaya tidak terjadi kesalahpahaman, sebelum mengunggah informasi di media sosial, ada baiknya jika cek dahulu kebenaran informasi tersebut. Sebagai penerima informasi juga harus meresponnya dengan bijak, bukan langsung menyalahkan dan mengkritik.

Bisa disimpulkan bahwa dengan media sosial dapat menyampaikan pendapat dengan bebas, ditambah dengan Indonesia yang menganut sistem demokrasi, kebebasan berpendapat sangatlah penting bagi masyarakat.

Tetapi, sebaik apapun hal tersebut, semua hal pasti memiliki sisi positif dan negatifnya. Sama halnya dengan bebas berpendapat, dibalik semua kepentingan dalam mengutarakan pendapat, pasti ada keburukannya juga. Alangkah baiknya jika dapat mengunggah sesuatu yang positif. Memberi kritik dan saran kepada orang lain melalui media sosial tentu boleh, tetapi dengan sopan santun dan juga tidak perlu mengancam dalam prosesnya.

Penulis : Rexi S

Editor : Edi

Publish : Tahang



from TRIBRATANEWS POLDA KEPRI https://ift.tt/2NVjiEh
via
via Blogger https://ift.tt/2LABR3R

via Blogger https://ift.tt/2NUAqts

via Blogger https://ift.tt/2vfxsby

via Blogger https://ift.tt/2LMqaGh

via Blogger https://ift.tt/2mSHFGY

via Blogger https://ift.tt/2vi54pg

via Blogger https://ift.tt/2K9WOgu

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.