Header Ads

Menjadi Ayah Yang Baik https://ift.tt/2vkrq9C

Menjadi Ayah Yang Baik https://ift.tt/2vkrq9C
Menjadi Ayah Yang Baik https://ift.tt/2vkrq9C
Menjadi Ayah Yang Baik https://ift.tt/2vkrq9C

Tribratanews.kerpi.polri.go.id – Anak merupakan anugrah sekaligus ujian bagi pasangan suami istri, dan tugas seorang suami ketika dikaruniai seorang anak, akan bertambah tanggungjawab serta kewajibannya sebagai seorang ayah. Kedudukan seorang ayah sebagai pemimpin keluarga tidak hanya terpusat pada perannya dalam hal menafkahi keluarga saja, tapi lebih dari itu, seorang peminpin akan diminta pertanggungjawabannya oleh Allah SWT atas segala tindak tanduk juga hasil dari kepemimpinannya, yang dalam hal ini adalah kepemimpinan keluarga yakni memimpin istri juga anak-anaknya.

peranan penting seorang ayah adalah untuk menjaga kestabilan keluarganya.
Kajian menunjukkan bahawa jika ayah seorang penyayang, seorang yang selalu memberi sokongan, dan suka melibatkan diri dengan aktiviti keluarga, dia boleh memberi sumbangan besar kepada anak. Sumbangan ini adalah dari segi pembangunan sosial, pencapaian akademik, sumber teras dalaman yang kuat, rasa kesejahteraan, dan harga diri yang baik. Walaupun aktiviti riadah sekeluarga digalakkan dari semasa ke semasa, sebenarnya ia adalah penglibatan ayah dalam kegiatan harian yang boleh menjaga kestabilan keluarga. Aktiviti harian seperti makan malam bersama-sama, menonton TV, bermain di halaman semuanya interaksi penting kerana ia menyumbang kepada pembangunan kanak-kanak juga. Apabila ayah lebih terlibat, mereka dapat memantau apa yang dilakukan di dalam kehidupan anak mereka termasuk interaksi anak dengan rakan sebaya, dan orang lain.
Mungkin disebabkan saiz badan, kekuatan, atau norma untuk melindungi keluarganya, seorang ayah adalah seolah-olah hero yang boleh menjauhkan segala keburukan dari memudaratkan anak.

Fungsi Ayah Di Dalam Keluarga. Ayah adalah sosok pria yang memiliki kedudukan khusus di dalam sebuah keluarga. Ia tak hanya sekedar sosok yang bertugas mencari nafkah belaka, namun ia pun menjadi sosok yang berperan penting dalam pendidikan anak-anaknya kelak.
Menjadi seorang ayah adalah kebanggaan bagi setiap pria, menjadi seorang ayah pun adalah sebuah anugrah yang tak terkira harganya. Kebahagiaan dalam hidup akan semakin lengkap dengan status baru menjadi seorang ayah untuk anak-anaknya.
Peran ayah dalam keluarga

Memberi nama yang baik
Pemberian nama pada seorang anak merupakan salah satu hak dan kewajiban pertama bagi seorang ayah. Sedangkan dalam Islam, pemberian nama haruslah mengandung arti yang baik dan agung. Karena menurut salah satu sabda Rasulullah SAW, “pada hari kiamat setiap manusia akan dipanggil menggunakan namanya masing-masing, juga nama orangtuanya”. Oleh karena itu pemberian sebuah nama pada seorang anak haruslah mengandung makna yang baik, indah, dan tidak ada makna merendah atau menghinakan sang anak.

Menjadi Pemimpin dalam keluarga
Ayah bak nahkoda penentu arah tujuan panjang keluarga kedepan. Ayah akan selalu di tuntut untuk menjadi sosok nahkoda yang tegas dan cerdik ketika badai lautan menghantam kapal rumah tangganya. Sosok ayah akan selalu ada dan bertugas sebagai pemimpin, yang memimpin keluarganya agar mampu menjalani sebuah tantangan hidup berumah tangga. Baik buruknya suatu keluarga tergantung bagaimana ayah nya memimpin.

Sang ayah wajib untuk membimbing keluarganya agar selalu berada di jalan yang benar. Utamanya adalah untuk menjadi pembimbing dan mengarahkan anak agar tidak salah dalam bergaul dan menentukan tujuan hidup. Sebaik-baiknya ayah adalah mereka yang mampu menjadi barometer petunjuk anaknya, di saat sang anak terpuruk di dalam kebingungan menentukan pilihan hidup.
Ayah bukan hanya sekedar pemimpin semata, namun ia juga harus bisa menjadi seorang patner ibu yang baik di dalam keluarga. patner tersebut seperti halnya mengurusi permasalahan ibu rumah tangga. Hal-hal seperti mengasuh anak, mengurus dapur, hingga mencuci pun harus bisa di lakukan sang ayah. Dengan begitu maka keluarga pun akan selalu harmonis dan meminimalisir pertengkaran dalam rumah tangga, akibat konflik peran.
Menjaganya dari lingkungan yang tidak baik
Menjaga anak kita dari lingkungan yang tidak baik, salah satunya seperti yang diungkapkan di atas, memilih sekolah yang tepat. Selain itu, lingkungan disekitar rumahpun turut berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan anak-anak kita. Ketika orangtua dirumah membiasakan anak untuk bertutur kata dengan bahasa yang baik dan santun, sedangkan di luar rumah, dilingkungan pertemanannya, terbiasa berbahasa dengan bahasa yang kasar dan tidak sopan, tentunya akan mempengaruhi keberhasilan didikan kita dari rumah.

Oleh karena itu, memilih rumah sebagai tempat tinggal di lingkungan yang baik, tetap mengawasi pertemanan anak-anak kita, tentunya akan menjadi salah satu factor pendukung keberhasilan dari pola didik kita pada anak-anak kita. Namun perlu di ingat, menjaganya bukan berarti bersikap berlebihan atau overprotected yang malah menjadikan penghambat bagi perkembangan mereka.

Ketika seorang ayah mampu menyadari peranannya sebagai pemimpin dalam rumahtangga, melaksanakan semua tugas dan fungsinya secara baik, insylaallah rumah tangga yang dibangun akan menjadi rumahtangga yang bahagia dengan dipenuhi keturunan-keturan yang akan menjadi penyejuk juga penyelamat bagi para orangtuanya kelak di Yaumulakhir, Insyaallah
Menjadi seorang ayah setelah hebat dalam skill kepemimpinan harus memiliki jiwa pengayom dan pelindung keluarganya. Karena memang tugas dari seorang ayah adalah menjaga anggota keluarga agar terhindar dari segala mara bahaya dari luar. Selain itu sang ayah juga memiliki tanggung jawab dalam menjaga keutuhan dan keharmonisan keluarganya. Jadi jika para ayah tak mampu untuk menjaga keutuhan rumah tangganya maka patut dipertanyakan, apakah ia pantas untuk menjadi seorang ayah. Jika ia tak juga bisa memahami, monggo tanya saja pada.
Menanamkan keimanan
Awal pendidikan seorang anak adalah di lingkungan keluarga di rumah, dan yang berperan sebagai guru pertama bagi mereka adalah ayah dan ibunya. Kedua orang tua memiliki porsi yang sama dalam peranannya mendidik anak-anaknya agar tumbuh menjadi pribadi yang sesuai dengan yang diharapkannya. seorang anak selain sebagai penerus keturunan dari suatu kaum muslim juga untuk menjadi penerus mereka dalam hal keimanan dan ketakwaan pada Sang Pencipta, Allah SWT. Sedangkan keimanan dan ketakwaan tidak akan muncul begitu saja tanpa adanya pola asuh dan didikan pada seorang anak. Ayah dalam hal ini menjadi kunci utama dalam hal penanaman keimanan dan ketakwaan bagi mereka.

Seorang ayah bertanggung jawab mengajarkan anak-anak mereka tentang pada siapa mereka harus menyembah, mengabdi, dan beriman. Seperti beberapa contoh yang Allah SWT berikan bagi umat manusia melalui para nabi-nabinya terdahulu
Memberi Teladan/contoh
Mendidik anak bukan sekedar member perintah dan aturan. Anak tidak akan mengikuti dan memaknai apa yang dikatakan orangtuanya, jika mereka sendiri tak pernah mengamalkan suatu amalan. Sebagai contoh, tidak mungkin kita menyuruh anak untuk rajin dan tidak pernah meninggalkan ibadah shalat wajib, jika sebagai orangtuapun kita tak pernah atau tak rajin melaksanakan sholat wajib. Akan lebih bermakna ketika orangtua mendidik anak dengan memberinya teladan atau contoh yang baik. Anak akan belajar dari meniru apa yang dilakukan orangtuanya, dan begitupun mereka akan menerapkan hal yang serupa pada keturunannya
Begitu pentingnya peran dari seorang ayah sangatlah krusial. Selain ibu, ayah merupakan role model karakter yang menjadi panutan anaknya kelak. Terlebih dalam taraf perkembangan sang anak dimana fase contoh gerak-gerik dan tingkah laku dari orang disekitar begitu kuat, maka peran ayah seharusnya mampu menjadi sentral teladan role model dibandingkan lingkungan sekitarnya. Ayah adalah sosok panutan bagi anak-anaknya. Seorang ayah yang baik tentunya akan memberikan sebuah suri tauladan yang baik bagi garis keturunan dan juga istrinya.
Ayah yang baik haruslah mampu menjadi seorang pembimbing anak dan istrinya, sekaligus pandai berperan sebagai sahabat dan juga teman bagi anak dan istrinya. Sebagai contoh, meluangkan waktunya untuk bersenang-senang bersama keluarga.
Menjadi Motivator bagi keluarga
Dalam keluarga ayah juga bisa berperan sebagai motivator. Mendorong anggota keluarga untuk terus semangat dalam bekerja, belajar, dan juga beribadah. Peran motivator tak selalu dengan memberikan nasehat yang baik saja, namun dengan perbuatan dan tingkah laku pun kiranya dapat memberikan motivasi positif bagi anaknya. Untuk para ayah penting kiranya untuk tak segan-segan memberikan pujian yang membangun kepada sang anak, meskipun anak telah gagal memenuhi ekspektasi yang di berikan kepadanya. Memberikan motivator anak agar tetap semangat, namun sang ayah juga harus pandai untuk memberikan motivator kepada sang istri, agar hubungan keluarga selalu harmonis dan berbahagia.
Memberi Perhatian
Tak hanya ibu saja yang wajib untuk memperhatikan segala kebutuhan anak-anaknya. Ayah pun memiliki andil yang penting dalam memberikan perhatian. Baik perhatian dari segi materi, pendidikan, kesehatan, agama, dan emosional. Seorang ayah juga harus pintar dalam membagi kasih sayang dan perhatian, antara anak dengan pasangannya.

Melatih Disiplin
Mengajarkan kedisiplinan dalam hidup di mulai dari rumah. Peran pengajaran di rumah adalah sentral guru pendidik adalah orang tuanya. Dan fungsi ayah adalah salah satu guru yang seharusnya memerikan pelajaran tentang apa itu disiplin. Mengajarkan kedisiplinan di dalam rumah tangga merupakan hal yang seharusnya menjadi aktvitas sehari-hari di rumah agar selalu kehidupan selalu lancar dan teratur. Kedisiplinan yang tak di mulai sejak dini hanya akan membiasakan anak untuk tidak menghargai sebuah waktu. Maka tak heran apabila saat ini, banyak dari kita terutama para pejabat yang kerap kali mengulur ulur waktu penepatan janjinya. Bisa jadi hal itu karena kedisiplinan tak di ajarkan semenjak kecil.
Memberikan Nafkah
Menjadi hal yang sewajarnya memang peran dan fungsi ayah adalah mencari nafkah untuk keluarganya. Meskipun begitu ia harus tetap bisa menjaga kehidupan di kantor dan di rumah agar tetap seimbang. Karena memang fungsi sebagai ayah tak hanya mencari nafkah saja, namun fungsi sang ayah adalah sosok yang mampu menjadi penyeimbang dan pengayom dalam keluarga. Seorang ayah haruslah mampu untuk memenuhi segala kebutuhan keluarga, baik itu secara lahir dan juga batin. Maka jangan lagi ayah yang mengesampingkan peran pemenuhan secara batin bagi keluarganya ya.

Tetap Siaga
sang ayah pun harus selalu siap siaga. Sang ayah harus selalu siaga dalam kondisi dan situasi apapun, ketika keluarga tengah membutuhkan bantuannya. Entah itu di saat ia sedang sibuk dengan urusan kantornya, hingga urusan gaya hidupnya, sang ayah harus rela untuk mengesampingkan itu semua dikala keluarga tengah dalam kondisi membutuhkan dirinya. Ayah adalah sang penentu arah kehidupan rumah tangganya. Ia akan selalu memiliki kedudukan penting dalam segala hal pengambilan keputusan. Jika salah dalam mengambil peran dan keputusan dalam keluarga, maka peran ayah akan lekang terganti dengan sosok di luar daripadanya.

 

Penulis   : Yolan

Editor      : Edi

Publish     : Tahang



from TRIBRATANEWS POLDA KEPRI https://ift.tt/2AAONBN
via
via Blogger https://ift.tt/2OsGD10

via Blogger https://ift.tt/2LHOASt

via Blogger https://ift.tt/2Aoamp1

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.