Header Ads

Jadilah Garis Pertahanan Pertama untuk anak anda

Tribratanews.kepri.polri.go.id. – Tanggung jawab utama untuk melindungi anak-anak dari pelecehan ada pada orang tua, bukan pada anak-anak. Karena itu, orang tua harus terdidik sebelum bisa mendidik anak. Jika Anda orang tua, ada beberapa hal yang perlu Anda ketahui. Anda perlu mengetahui ciri-ciri pelaku dan bagaimana modusnya. Orang tua sering membayangkan pelaku sebagai orang tak dikenal yang mengintai di kegelapan, mencari-cari cara untuk menculik dan memperkosa anak-anak. Orang jahat seperti itu memang ada. Media berita sering kali melaporkan tentang mereka. Namun, secara relatif mereka jarang ada. Dalam sekitar 90 persen kasus pelecehan seksual anak, pelakunya adalah orang yang sudah dikenal dan dipercaya oleh si anak.

 

Sewajarnya, Anda tidak mau berpikir bahwa tetangga, guru, tenaga medis, pelatih olahraga, atau kerabat yang baik hati bisa bernafsu kepada anak Anda. Dan, kebanyakan orang memang tidak begitu. Anda tidak perlu mencurigai setiap orang di sekitar Anda. Namun, Anda dapat melindungi anak Anda dengan mengetahui taktik khas seorang pelaku pelecehan.—

 

Dengan mengenali taktik-taktik tersebut, Anda sebagai orang tua dapat lebih siap untuk bertindak sebagai garis pertahanan pertama. Misalnya, jika seseorang, yang tampak lebih berminat pada anak-anak ketimbang orang dewasa, memberikan perhatian khusus dan hadiah-hadiah kepada anak Anda atau menawarkan untuk menjaganya tanpa bayaran atau bertamasya berduaan dengan anak Anda, apa yang akan Anda lakukan? Apakah Anda langsung menyimpulkan bahwa ia pasti seorang pemerkosa? Jangan cepat-cepat menarik kesimpulan. Ia mungkin tidak mempunyai maksud apa-apa. Meskipun demikian, hal itu bisa membuat Anda waspada.

 

Ingat, tawaran apa pun yang kedengaran muluk-muluk mungkin tidak tulus. Dengan cermat perhatikan setiap orang yang menawarkan diri untuk berduaan saja bersama anak Anda. Beri tahu dia bahwa Anda dari waktu ke waktu biasa memonitor kegiatan anak Anda. Mimi dan Tono, orang tua muda dengan tiga anak lelaki, berhati-hati saat harus meninggalkan anaknya berduaan dengan orang dewasa. Sewaktu salah seorang anaknya les musik di rumah, Mimi memberi tahu sang guru, ”Saya akan keluar masuk ruangan ini selama Bapak mengajar.” Sikap waspada tersebut terkesan ekstrem, tetapi orang tua ini lebih rela repot sekarang ketimbang menyesal di kemudian hari.

 

Libatkan diri secara aktif dengan kegiatan, persahabatan, dan tugas sekolah anak Anda. Pelajari semua perincian tentang setiap acara jalan-jalan yang direncanakan. Seorang pakar kesehatan mental yang selama 33 tahun menangani kasus-kasus pelecehan seksual mengatakan bahwa ia telah melihat tak terhitung banyaknya kasus yang semestinya bisa dihindari kalau saja orang tua sedikit berhati-hati. Ia mengutip kata-kata seorang pelaku yang terbukti bersalah, ”Orang tua sendiri yang menyerahkan anak-anak mereka. . . . Mereka membuatnya mudah bagi saya.” Ingat, kebanyakan pelaku lebih menyukai target yang mudah dimangsa. Anak-anak yang orang tuanya terlibat aktif dalam kehidupan mereka akan menjadi target yang sulit.

 

Cara lain untuk bertindak sebagai garis pertahanan pertama anak Anda adalah dengan menjadi pendengar yang baik. Anak-anak jarang mau menceritakan pelecehan yang dialami; mereka terlalu malu dan cemas akan reaksinya. Maka, dengarkan dengan cermat, bahkan petunjuk yang samar-samar.* Jika anak Anda mengatakan sesuatu yang meresahkan Anda, dengan tenang ajukan pertanyaan untuk memancingnya berbicara. Jika ia mengatakan tidak mau dijaga pengasuh tertentu, tanyakan mengapa. Jika ia mengatakan ada orang dewasa yang melakukan permainan aneh dengannya, tanyakan, ”Permainan apa? Apa yang dilakukan orang itu?” Jika ia mengadu ada yang menggelitiknya, tanyakan, ”Di bagian mana kamu digelitik?” Jangan cepat menganggap remeh jawaban seorang anak. Para pelaku memberi tahu si anak bahwa tidak ada yang akan percaya kepadanya; sering kali, hal itu benar. Dan, jika seorang anak menjadi korban pelecehan, langkah besar untuk sembuh adalah bila ia dipercaya dan didukung oleh orang tua

 

Penulis    : Rexi

Editor       : Edi

Publish    : Tahang



from TRIBRATANEWS POLDA KEPRI http://ift.tt/2jj3fWT
via IFTTT

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.