Header Ads

Budi Pekerti Sebagai Tolak Ukur Bangsa Indonesia yang Damai https://ift.tt/2zgP0WI

Tribratanews.kepri.polri.go.id – Budi pekerti memiliki beberapa fungsi, diantaranya adalah sebagai landasan berperilaku di masyarakat. Budi pekerti memang harus diajarkan sejak dini kepada anak. Hal ini dilakukan karena dapat mendorong kebiasaan berperilaku anak tersebut supaya memiliki moral dan etika yang baik. Budi pekerti anak dapat diajarkan melalui keteladanan, pola hidup sederhana, kegiatan spontan seperti sebuah tindakan sebab-akibat yang dilakukan pada saat itu juga misalnya peringatan tentang kesalahan yang dilakukan berupa teguran, sanksi atau sikap saling memaafkan. Selain itu budi pekerti dapat diajarkan melalui kegiatan yang dilakukan secara rutin. Pendidikan budi pekerti ini memiliki fungsi sebagai berikut :

  1. Media pengembangan, yaitu sebagai tahap tingkatan agar dapat berperilaku yang lebih baik di keluarga maupun masyarakat.
  2. Penyaluran, yaitu sebagai sarana memanfaatkan keahlian tertentu agar semakin tersalurkan dengan optimal serta dapat bermanfaat untuk orang lain.
  3. Perbaikan, yaitu sebagai tahap evaluasi tindakan. Supaya jika tanpa sengaja terjadi kesalahan, maka dengan mudah dapat memperbaiki kesalahan tersebut.
  4. Pencegahan, yaitu tahapan yang berfungsi untuk mencegah segala tindakan dan perilaku yang dinilai buruk atau kurang baik di masyarakat.
  5. Pembersih, yaitu rasa tanggung jawab secara psikologis. Seperti menjauhi perasaan sombong, pendendam, pemarah, iri hati, dan lebih memiliki rasa tenggang rasa, menghormati, sopan santun, dan lain sebagainya.
  6. Filter, yaitu sebagai media penyaring kebudayaan yang sesuai dengan budi pekerti dan norma-norma yang berlaku di masyarakat.

Contoh Budi Pekerti

Budi pekerti memiliki beberapa contoh konkret yang dapat ditunjukkan melalui tindakan yang dilakukan sehari-hari oleh seorang individu di masyarakat. Beberapa contoh budi pekerti yang biasanya terjadi di masyarakat antara lain adalah sebagai berikut :

  1. Bicara dengan Sopan

Seseorang yang memiliki budi pekerti pasti menerapkan sikap dan perilaku sopan baik kepada anak muda dan terlebih lagi kepada orang lain yang lebih tua. Misalnya pada saat berbicara seseorang tersebut akan berbicara dengan sopan santun dan tutur kata yang santun dan lembut. Gaya bicara dan penuturan yang diucapkan juga menggunakan intonasi yang tidak tinggi serta tidak melibatkan emosi yang berlebihan. Contoh untuk sikap ini sangat banyak dan beragam, misalnya seorang murid terhadap guru, seorang rekan kerja dengan rekan kerja yang lain, seorang anak kepada ibu, dan lain sebagainya.

  1. Sikap Rendah Hati

Sikap yang rendah hati diwujudkan dalam tindakan maupun perilaku yang tercermin melalui perbuatan nyata antara individu dengan orang lain baik suatu kelompok maupun masyarakat. Sikap rendah hati ini juga terkait dengan sikap sopan dan tidak menyombongkan diri. Salah satu contoh sikap rendah diri adalah ketika seorang murid menjadi juara sekolah dan tidak menyombongkan kepintarannya dalam hal tersebut, maka seseorang tersebut dapat dikatakan memiliki budi pekerti yang baik.

Budi pekerti merupakan sebuah kebiasaan yang diperoleh sejak kecil. Budi pekerti yang diajarkan di keluarga akan mengajarkan tentang norma dan moral yang dapat diterima dan dinilai baik di masyarakat. Contohnya adalah ajaran untuk saling berbagi kepada satu sama lain dan tidak berebutan serta mau mengalah (berbagi mainan kepada kakak/adik), saling memaafkan, dan lain sebagainya. Menurut budi pekerti orang Jawa, hal-hal yang biasa dilakukan misalnya adalah berperilaku yang halus dan sopan, menggunakan bahasa halus (kromo) kepada orang yang lebih tua atau yang lebih dihormati, memahami dan mengajarkan kearifan serta pepatah Jawa, misalnya suatu hal yang dianggap “ora ilok” (Jawa : tidak baik) maka hal tersebut harus dipatuhi. Misalnya ora ilok makan sambil berdiri, ora ilok makan di dekat pintu, dan hal-hal yang lainnya. Aturan-aturan Jawa tersebut sebenarnya memberikan kearifan-kearifan lokal yang mengajarkan tentang moral dan budi pekerti yang baik.

Oleh karena itu, apabila semua masyarakat memiliki jiwa budi pekerti yang baik akan membawa bangsa Indonesia senantiasa damai dan sejahtera.*rlp

 

 

Penulis          : Yolan

Editor            : Tahang

Publisher      : Tahang



from TRIBRATANEWS POLDA KEPRI https://ift.tt/2AEZoJO
via

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.