Header Ads

KAPOLRI : Terorisme Bukan Islam https://ift.tt/eA8V8J

Tribatanews.kepri.polri.go.id – Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jendral Polisi Prof. Drs. H. Muhammad Tito Karnavian M.A., Ph.D menolak anggapan aksi terorisme berkaitan dengan islam atau sebaliknya.


Menurut Kapolri, sejumlah kalangan atau kelompok tertentu telah membajak dan mengartikan ajaran Islam untuk mencapai tujuan pribadi.


“Terorisme bukan berarti Islam. Islam bukan berarti terorisme. Tapi ada ajaran Islam yang dibajak dan diartikan berbeda-beda oleh kelompok untuk mencapai tujuan mereka. Islam adalah agama yang damai,” kata Kapolri Jendral Polisi Prof. Drs. H. Muhammad Tito Karnavian M.A., Ph.D.


Kapolri menjelaskan, teroris tidak hanya berasal dari kalangan pemeluk agama Islam. Menurutnya, dalam sejumlah kasus teror pelaku justru berasal dari agama lain.

Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan yang hadir dalam acara mengapresiasi orasi ilmiah Kapolri. Dia menilai, orasi ilmiah Kapolri
Jendral Polisi Prof. Drs. H. Muhammad Tito Karnavian M.A., Ph.D sangat komprehensif.

Luhut pun memuji Kapolri yang menggabungkan dua hal, yakni status sebagai praktisi dan akademika, menjadi satu. Dia meyakini, Kapolri Jendral Polisi Prof. Drs. H. Muhammad Tito Karnavian M.A., Ph.D dapat membawa Polri menjadi lebih baik dalam mengamankan negara.


“Bangga dengan pengangkatan Pak Tito profesor. Menurut saya, sangat pantas sekali. pidatonya juga tadi sangat komprehensif,” kata dia.


“Kita menyadari ada kelompok kecil menyalahgunakan itu kemudian melakukan aksi kekerasan.

 

Itu persoalanya apapun tujuanya kata dia Pulau Jawa menjadi sasaran para pelaku teror saat ini, kata Kapolri, karena mayoritas penduduk Indonesia tinggal di pulau ini.

“Jawa ada 140 juta penduduk saat ini merupakan hutan belantara manusia dan ini adalah sangat ideal untuk urban warfare, perang kota,” tutur Jenderal bintang empat itu.



from TRIBRATANEWS POLDA KEPRI https://ift.tt/2JhlI1c
via

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.