Header Ads

Bentuk-Bentuk Perubahan Sosial Masyarakat https://ift.tt/eA8V8J

Tribratanews.kepri.polri.go.id – Pada artikel yang lalu (Pengertian Perubahan Sosial) telah disinggung, bahwa setiap masyarakat tidak akan memiliki perubahan yang sama, dikarenakan ada yang mengalami perubahan dengan cepat lambat, ataupun perubahan yang besar maupun yang kecil. Hal tersebut merupakan bentuk perubahan sosial. Perubahan sosial dapat dibedakan dalam beberapa bentuk. Baiklah mari kita sama-sama lihat apa bentuk-bentuk perubahan sosial yang dimaksud diatas.

Bentuk-Bentuk Perubahan Sosial yaitu :

 

  1. Perubahan yang cepat dan perubahan yang lambat.

 

Perubahan sosial yang berlangsung dengan cepat, pada umumnya disebut dengan revolusi. Hal yang pokok dari revolusi adalah terdapatnya perubahan yang terjadi de­ngan cepat, disamping itu perubahan tersebut menyangkut dasar-dasar atau sendi-sendi pokok dari kehidupan manusia. Perubahan yang terjadi secara revolusi dapat direncana­kan terlebih dahulu ataupun tidak direncanakan.

Perubahan yang terjadi secara revolusi, sebenarnya kecepatan berlangsungnya perubahan adalah relatif, dikarenakan ada suatu revolusi yang berlangsung lama. Misal, Revolusi Industri di Inggris yaitu perubahan-perubahan yang terjadi dari proses produksi tanpa mesin, hingga proses produksi menggunakan mesin. Perubahan seperti ini dianggap perubahan yang cepat, karena mengubah sendi-sendi pokok kehidupan masyarakat, yaitu adanya sistem hubungan antara buruh dan majikan.

 

Dapat dikatakan telah terjadi suatu revolusi, bila telah memenuhi beberapa syarat yang meliputi :

 

  1. Harus ada keinginan umum untuk mengadakan suatu perubahan. Di dalam masyarakat harus ada perasaan tidak puas terhadap keadaan, dan harus ada suatu keinginan untuk mencapai perbaikan dengan perubahan keadaan tersebut.
  2. Adanya seorang pemimpin atau sekelompok orang yang dianggap mampu memimpin masyarakat tersebut.
  3. Pemimpin mana dapat menampung keinginan-keinginan masyarakat untuk kemudian merumuskan serta menegaskan rasa tidak puas tadi menjadi program dan arah gerakan.
  4. Pemimpin tersebut harus dapat menunjukkan suatu tujuan pada masyarakat. Artinya adalah bahwa tujuan tersebut terutama sifatnya kongkrit dan dapat dilihat oleh masyarakat. Di samping itu diperlukan juga suatu tujuan yang abstrak, misalnya perumusan suatu ideologi tertentu.
  5. Harus ada momentum, yaitu saat dimana segala keadaan dan faktor sudah tepat dan baik untuk memulai suatu gerakan. Apabila momentum keliru maka revolusi dapat gagal, contoh, Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan revolusi yang momentumnya amat tepat.

 

Sedangkan perubahan-perubahan sosial yang berlangsung lama, dan  hal ini dinamakan dengan evolusi. Perubahan yang terjadi secara lambat atau evolusi, biasanya terjadi tanpa adanya rencana dulu. Evolusi pada umumnya terjadi karena usaha-usaha masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan kepentingan-kepentingan, keadaan-keadaan, dan kondisi-kondisi baru yang tumbuh seiring dengan pertumbuhan masyarakat. Rangkaian perubahan-perubahan itu tidak perlu sejalan dengan serangkaian peristiwa-peristiwa pada sejarah masyarakat yang bersangkutan.

 

  1. Perubahan Yang Besar dan Perubahan Yang kecil Perubahan Sosial

yang besar pada umumnya adalah perubahan yang akan membawa pengaruh yang besar pada masyarakat. Misalnya terjadinya proses industrialisasi pada masyarakat yang masih agraris. Di sini lembaga-lembaga kemasyarakatan akan terkena pengaruhnya, yakni hubungan kerja, sistem pemilikan tanah, klasifikasi masyarakat, dan yang lainnya.

Sedangkan perubahan sosial yang kecil adalah perubahan-perubahan yang terjadi j pada unsur-unsur struktur sosial yang tidak membawa akibat yang langsung pada masya-, rakat. Misalnya, perubahan bentuk potongan rambut, tidak akan membawa pengaruhi yang berarti bagi masyarakat secara keseluruhan. Hal ini dikarenakan tidak akan menye­babkan terjadinya perubahan- perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan.

 

  1. Perubahan Yang Direncanakan Dan Yang Tidak Direncanakan

 

Perubahan sosial yang direncanakan adalah, perubahan yang terjadi di dalam masyarakat, j dan hal ini terjadi karena telah direncanakan terlebih dahulu oleh fihak-fihak yang meng-l inginkan adanya perubahan. Fihak yang menginginkan adanya perubahan itu disebut: dengan agent of change atau agen pembaharu. Agent of change, adalah seorang atau sekelompok orang yang memimpin masyarakat dalam merubah sistem sosial yang ada. Tentunya agent of change ini sudah mendapatkan kepercayaan dari masyarakat untuk memimpin adanya suatu perubahan. Agent of change selalu mengawasi jalannya pe-i rubahan yang dikehendaki atau direncanakan itu.

 

Sedangkan perubahan sosial yang tidak direncanakan adalah terjadinya perubahan-perubahan yang tidak direncanakan atau dikehendaki, dan terjadi diluar pengawasan masyarakat dan dapat menimbulkan akibat-akibat sosial yang tidak diharapkan masya­rakat. Misalnya, terjadinya musim kemarau yang berkepanjangan dan berakibat sulitnya mendapatkan penghasilan yang cukup hingga membuat banyak anggota masyarakat nekat melakukan tindakan-tindakan kriminal, hanya agar dapat memenuhi kelangsungan hidupnya.

Perubahan yang dikehendaki dapat timbul sebagai suatu reaksi terhadap  sebelumnya, baik itu merupa­kan perubahan yang direncanakan ataupun tidak direncanakan. Terjadinya suatu pe­rubahan yang direncanakan, maka perubahan berikutnya merupakan perkembangan selanjutnya, hingga merupakan suatu proses. Tetapi, bila sebelumnya telah terjadi perubahan-perubahan yang tidak dikehendaki, maka perubahan yang dikehendaki dapat dianggap sebagai pengakuan terhadap perubahan-perubahan sebelumnya, hingga dapat diterima oleh masyarakat luas.

Demikianlah bentuk-bentuk perubahan sosial masyarakat, semoga bermanfaat.

 

Penulis    : Gilang

Editor        : Edi

Publish            : Tahang



from TRIBRATANEWS POLDA KEPRI https://ift.tt/2yWIRly
via

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.