Header Ads

Semakin PROMOTER, Tingkat Kepercayaan Publik Terhadap Kinerja Polri Terus Meningkat https://ift.tt/eA8V8J

Tribratanews.kepri.polri.go.id – Tren kepuasan publik terhadap kinerja POLRI di bawah kepemimpinan Jenderal Pol Tito Karnavian terus meningkat. Hal itu didasari dari hasil survei Alvara Research Center pada Mei 2018 yang menyebut tingkat kepuasan publik berada di angka 82,4 persen, naik 0,5 persen dibanding Februari 2018.

Menanggapi hasil tersebut, pengamat politik Hamidi Maghfur mengatakan, peningkatan itu selaras dengan kualitas pelayanan publik yang terus diperbaiki di tubuh POLRI sejak kepemimpinan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian. “Memang komitmen pak Tito ini terlihat dalam hal reformasi birokrasi terjadi kemajuan signifikan. POLRI intens meningkatkan efektifitas layanannya sampai ke daerah-daerah,” ujarnya kepada Wartawan.

Kenaikan sebesar 0,5% dibanding Februari kemarin, lanjut Direktur Eksekutif Majelis Pemuda Indonesia (MPI) ini, sangat linier karena banyak Polres yang mendapat predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM). Sebagai dampaknya, masyarakat kemudian merasa terlayani dari aspek keamanan.

Dalam pengamatannya, Hamidi menyampaikan, POLRI saat ini tidak lagi terkesan menempatkan diri sebagai penjaga keamanan yang mengawasi masyarakat melainkan sebagai mitra yang mengayomi dan melindungi. “Arus utama pelibatan pastisipasi masyarakat ini yang juga menggeser citra POLRI,” ujarnya.

Menurut Hamidi, jika dulu keberadaan POLRI terkesan berjarak dengan masyarakat, maka sejak kepemimpinan pak Tito kesan itu sedikit demi sedikit telah terkikis dengan strategi komunikasi yang diterapkan. POLRI cukup aktif berbaur dan melibatkan masyarakat dalam mengatasi berbagai masalah keamanan.

Kedekatan Kapolri dengan ulama, datang langsung berdialog dengan semua stakeholders, yang kemudian diikuti oleh polisi di daerah-daerah itu efektif,” katanya.

Hamidi menilai, strategi komunikasi yang mengedepankan dialog disertai kinerja lembaga yang cepat tanggap mengatasi aduan masyarakat jadi modal kuat tumbuhnya kepercayaan publik.

Selain itu, integritas lembaga juga mesti dijaga dengan menghindari berbagai praktik korupsi yang dimulai dari unsur pimpinannya. “Dan kalau melihat sisi personal Kapolri, saya kira cukup berintegritas ya. Tinggal diinternalisasi ke instansinya,” tukas Hamidi.

Sebelumnya pada akhir 2017 lalu, berdasarkan hasil jajak pendapat beberapa lembaga survei dan Ombudsman, kepercayaan publik terhadap POLRI dinyatakan meningkat signifikan.

Pada awal 2015, tingkat kepercayaan publik terhadap POLRI hanya sebesar 60 persen. Namun pada akhir 2017, tingkat kepercayaan publik terhadap POLRI dari beberapa lembaga survei menunjukkan peningkatan pada angka 70 persen ke atas.

Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengatakan, angka tertinggi 79 persen menjadi lembaga yang tingkat kepercayaan publiknya nomor tiga tertinggi setelah KPK dan TNI. Peningkatan yang paling terlihat terutama pada bidang pelayanan masyarakat, seperti pengurusan SIM, STNK, dan SKCK.

Namun, Kapolri tak menampik masih ada sejumlah catatan dalam pelayanan publik itu. Dari 171 Polres yang diperiksa Ombudsman, 80 persen di antaranya dinyatakan baik dalam melayani masyarakat dan 20 persen selebihnya masih berapot merah dan perlu diperbaiki.

Itu kami jadikan bahan evaluasi ada apa ini. Kalau masalah leadership, kami ganti leadernya, kalau infrastruktur kami akan dukung,” kata Kapolri di Jakarta, 3 Januari 2018 silam.

Sementara dalam bidang pelayanan hukum, hanya terjadi peningkatan sebesar satu persen. Menurut Kapolri, layanan ini yang masih menjadi kendala bagi POLRI. Masih ada komplain dari masyarakat berkaitan dengan pelayanan hukum.

Salah satu komplain masyarakat mengenai masalah penanganan kasus hukum, kemudian masalah KKN, dan masih kurang maksimalnya pemeberantasan penyuapan,” ujar Kapolri.

Oleh karena itu, Kapolri meminta kepada jajarannya, terutama Satgas Saber Pungli untuk lebih gencar melakukan pemberantasan terhadap praktik suap dan korupsi di tubuh POLRI.

Kapolda juga saya minta segera gencarkan dan setiap bulan evaluasi. Mana ada hasil atau tidak kami akan berikan reward and punishment,” tegas Kapolri.

Dan guna meningkatkan kepercayaan publik kepada institusi Kepolisian, Kapolri meminta kepada jajarannya untuk berbenah khususnya di bidang pelayanan hukum. Dia menginginkan publik lebih percaya pada institusi POLRI di tahun-tahun ke depan.

Kapolri yakin dan percaya, apabila jajarannya berbenah dengan baik, maka kepercayaan publik akan kembali tumbuh. Sebaliknya, bila tetap tidak baik, tentu akan semakin menggerus kepercayaan publik.

Menurut Kapolri, pembenahan kinerja yang baik, perlunya mendapatkan kepercayaan publik agar institusi POLRI tetap eksis. Alasan lainnya, tak lepas dari pengawalan POLRI kepada agenda atau event-event penting ke depan, yang tentu memerlukan kepercayaan dari masyarakat untuk saling bersinergi.

Dengan konsep promoter, penilaian lembaga survei sampai akhir 2017 menumbuhkan tingkat kepercayaan publik kepada POLRI, meningkat dan stabil. Ini menunjukan kebijakan umum yang kami kerjakan sudah on the track,” kata Kapolri.

Dengan konsep promoter ini, POLRI bertekad untuk meningkatkan kinerja, memperbaiki budaya POLRI dan manajemen media. Untuk perbaikan kinerja, mengutamakan layanan publik kepada masyarakat dan meningkatkan profesionalisme dalam penegakan hukum. Bravo Polri !!

Penulis         : Rexi

Editor           : Edi

Publisher     : Tahang



from TRIBRATANEWS POLDA KEPRI https://ift.tt/2DGBpxc
via

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.