Header Ads

Begal yang Sangat Meresahkan

Tribratanews.kepri.plri.go.id – Pembegalan adalah sebuah aksi merampas di tengah jalan dengan menghentikan pengendaranya. Biasanya, pembegalan terjadi di jalanan yang jauh dari keramaian, perampok, penyamun, penggarong.Begal sepeda motor alias perampasan motor di jalanan berhasil membuat resah masyarakat. Tak hanya pengguna motor, mereka yang menunggu di rumah pun khawatir anggota keluarganya dilukai atau bahkan kehilangan nyawa di jalanan.

Begal melancarkan aksinya di daerah yang rawan dengan kejahatan seperti ditengah sawah atau daerah yang jauh dari tempat penduduk, dengan maksud untuk mempermudah menlancarkan aksinya. Serta biasanya dilakukan pada malam hari, tidak sedikit pembegal yang melakukan aksinya pada siang hari. Pada umumnya pembegal mengincar kaum wanita dengan harapan mendapatkan harta yang lebih banyak, seperti perhiasan dan kendaraan yang mereka gunakan.

Ada berapa tips untuk mengindari dari kejaran begal yaitu:
1.Usahakan jangan berpergian pada malam hari apalagi tengah malam.
2.jangan pergi sendirian,  apabila anda merasa dikuti  segeralah ke tempat yang ramai.
3.jangan melamun saat berkendara.
4. Segeralah melapor kepada kepolisan apabila anda sempat dicegat oleh segerombolan begal.

Fenomena ini membuka mata kita bahwa begal menjadi tak sekadar kriminalitas biasa. Begal dari dulu sudah ada. Modusnya pun beraneka. Pada awal 2000-an, pernah marak kasus pembegalan terhadap tukang ojek. Korban dibuat kelenger atau dibunuh, lalu sepeda motornya dilarikan pelaku.

Kini, kasus semacam begal bisa menjadi alat untuk menebar kebencian atau mendiskreditkan institusi. Ini terlihat ketika muncul informasi keliru melalui media sosial mengenai kerawanan sebuah wilayah tanpa memerincinya dengan data akurat. Bahkan ada informasi palsu (hoax) yang seolah-olah disebarkan oleh aparat kepolisian.

Bisa dimaklumi bila Polri mencium adanya upaya sistematis untuk kepentingan tertentu. Selain penyebaran melalui media sosial, fenomena begal motor mencuat karena pemberitaan satu-dua kasus yang menonjol.

Kasus itu dieksploitasi media massa karena secara kualitas modus operandi lebih sadis ketimbang sebelumnya. Informasi yang sampai ke masyarakat cenderung bias ketika media massa latah memberitakan secara membabi buta. Selain minim data, ada yang tak bisa membedakan mana begal dan mana pencurian kendaraan bermotor biasa yang terjadi di perumahan.

Namun, fenomena begal tak bisa disepelekan. Ada berapa tips untuk mengindari dari kejaran begal yaitu:
1.Usahakan jangan berpergian pada malam hari apalagi tengah malam.
2.jangan pergi sendirian,  apabila anda merasa dikuti  segeralah ke tempat yang ramai.
3.jangan melamun saat berkendara.
4. Segeralah melapor kepada kepolisan apabila anda sempat dicegat oleh segerombolan begal.

Polri yang profesional tak hanya menangkap pelaku melainkan juga mengungkap sekaligus memetakan masalah secara detail. Apa yang diungkap dalam sebuah rantai kasus bukan hanya soal kualitas dan kuantitas kasus, modus, dan motif, melainkan juga tren atau kecenderungan.

Berkait dengan keberadaan remaja pembegal, apa yang menjadi kesimpulan dari kepolisian harus menjadi masukan bagi bagian-bagian terkait termasuk Kementerian Pendidikan, lembaga yang berperan dalam budi pekerti, serta para pemuka agama. Kriminalitas buka semata bersangkut paut dengan kepolisian, sementara Dinas Pendidikan dan Kebudayaan berpangku tangan seolah begal sama sekali tak terkait dengan bidang tugasnya.

Kepolisian juga dapat memetakan area-area tertentu asal pelaku maupun wilayah-wilayah rawan begal. Dari sana, pemerintah daerah dapat memetakan kelompok masyarakat yang berpotensi menjadi pelaku kejahatan karena tak punya kesempatan menikmati institusi konvensional, seperti sekolah dan pekerjaan.

Penulis : Yolan

Editor   : Edi

Publish : Tahang



from TRIBRATANEWS POLDA KEPRI http://ift.tt/2FpqdRK
via IFTTT

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.